"Komunikasi antara pemerintah dan civil society itu harus diperkuat dan rutin , tidak hanya ketika genting ketemu NU ketemu Muhamadiyah dan lain-lain. Suara kami NU tidak berubah mendorong pemerintah agar segera memproses hukum kasus Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok. Soal kayak apa hasil penyidikannya kita percayakan kepada kepolisian," kata Said Aqil.
Kang Said panggilan akrab Said Aqil Siradj menambahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berhasil menjalin komunikasi dengan senayan. Tinggal disempurnakan komunikasi dengan kekuatan masyarakat/civil society.
"Negara sebesar apapun membutuhkan kekuatan civil society non politik. Kalau di eropa ada kekuatan gereja, kalau di Eropa ada tarekat-tarekat, kalau di Amerika LSM-LSM, kalau di Indonesia ya ormas termasuk NU dan juga Muhamadiyah sebagai perekat pemersatu ketika
menghadapi kondisi yang buntu," jelasnya.
Menurut Said Aqil hampir saja terjadi keblunderan di negara ini. Namun, kata Said, blunder tersebut masih bisa diatasi.
"Blunder tapi belum buntu, yang bisa memecahkan meredam itu ya ormas. Kalau sudah begini partai politik sudah tidak pas dan tidak mampu. Proses hukum kasus Ahok ke san nya ada keterlambatan, dan menjadikan emosi masyarakat banyak. Bahkan kita tidak mengira demo mencapai ratusan ribu bahkan 300 ribu lebih," tandasnya.
Di akhir kata Said Aqil ,Jokowi saat ini masih di hati sekian rakyat rakyat karena cleen, clear, sportif dan bertanggungjawab dan mendapat legimitasi yang kuat dari rakyat. "Demo kemarin tidak menganggu kedudukan presiden saya katakan tidak dan NU
selalu bersama konstitusi," pungkasnya.
Sumber: https://www.merdeka.com/peristiwa/pbnu-sentil-jokowi-jangan-saat-genting-saja-silaturahmi-komunikasi.html
Thanks for reading & sharing Info Josss
0 comments:
Post a Comment