Nasib media sosial Twitter Inc semakin tidak menentu. Pada perdagangan awal Senin (waktu setempat), sahamnya turun 13 persen.
Gara-garanya, pada akhir pekan lalu Bloomberg melaporkan bahwa tiga perusahaan besar tidak akan melanjutkan penawarannya untuk membeli saham Twitter.
Gara-garanya, pada akhir pekan lalu Bloomberg melaporkan bahwa tiga perusahaan besar tidak akan melanjutkan penawarannya untuk membeli saham Twitter.
Tiga perusahaan tersebut yakni Salesforce.com Inc, Alphabet Inc (induk usaha Google), dan Walt Disney Co.
Laporan Bloomberg sebelumnya mengatakan bahwa Twitter berencana untuk mengadakan pertemuan antardireksi dengan penasihat luar untuk mendiskusikan penjualan, tetapi pertemuan tersebut kemudian dibatalkan.
Laporan Bloomberg mengutip narasumber yang mengetahui perihal tersebut.
Saham Twitter sendiri sudah turun 20 persen dalam dua hari pada pekan lalu akibat laporan situs web teknologi Recode bahwa Google, Disney, dan Apple tidak tertarik membeli perusahaan ini.
Twitter sendiri sebelumnya mengumumkan menyerah pada September 2016 lalu dan bersedia dibeli oleh pembeli potensial.
Chief Executive Salesforce Mark Benioff sebelumnya menyatakan tertarik membeli saham Twitter, tetapi tidak berapa lama kemudian dia enggan mengatakan bahwa perusahaannya akan melakukan penawaran ke Twitter.
Pada Jumat lalu, saham Twitter ditutup di level 19,85. Pada pre-market di Senin, level saham Twitter sudah turun di 17,28. Dengan demikian, valuasi pasar Twitter hanya 12,23 miliar dollar AS. Padahal, pada Desember 2013, valuasi pasarnya mencapai 53 miliar dollar AS.
Twitter sendiri berjuang mengatasi stagnasi pertumbuhan pengguna dan terus melaporkan kerugian sepanjang tahun lalu. Twitter sendiri sudah mengumumkan penjualan sahamnya dalam paparan kinerja kuartal II pada 27 Oktober 2016 mendatang.
Laporan Bloomberg sebelumnya mengatakan bahwa Twitter berencana untuk mengadakan pertemuan antardireksi dengan penasihat luar untuk mendiskusikan penjualan, tetapi pertemuan tersebut kemudian dibatalkan.
Laporan Bloomberg mengutip narasumber yang mengetahui perihal tersebut.
Saham Twitter sendiri sudah turun 20 persen dalam dua hari pada pekan lalu akibat laporan situs web teknologi Recode bahwa Google, Disney, dan Apple tidak tertarik membeli perusahaan ini.
Twitter sendiri sebelumnya mengumumkan menyerah pada September 2016 lalu dan bersedia dibeli oleh pembeli potensial.
Chief Executive Salesforce Mark Benioff sebelumnya menyatakan tertarik membeli saham Twitter, tetapi tidak berapa lama kemudian dia enggan mengatakan bahwa perusahaannya akan melakukan penawaran ke Twitter.
Pada Jumat lalu, saham Twitter ditutup di level 19,85. Pada pre-market di Senin, level saham Twitter sudah turun di 17,28. Dengan demikian, valuasi pasar Twitter hanya 12,23 miliar dollar AS. Padahal, pada Desember 2013, valuasi pasarnya mencapai 53 miliar dollar AS.
Twitter sendiri berjuang mengatasi stagnasi pertumbuhan pengguna dan terus melaporkan kerugian sepanjang tahun lalu. Twitter sendiri sudah mengumumkan penjualan sahamnya dalam paparan kinerja kuartal II pada 27 Oktober 2016 mendatang.
Thanks for reading & sharing Info Josss
0 comments:
Post a Comment